Halaman

Selasa, 19 Agustus 2014

PEMUDA INDONESIA NIKAHI GADIS GAZA DI TENGAH GENJATAN SENJATA

Gaza - Seorang relawan asal Indonesia menikahi seorang gadis Gaza, Palestina pada Minggu 17 Agustus 2014 lalu, saat Hamas melaksanakan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Warga negara Indonesia (WNI) bernama Muhammad Husein (26 tahun) itu menikahi seorang perempuan Palestina bernama Jinan Ar-Raqb (18) asal Khan Younis, selatan Gaza. Akad nikah berlangsung di Kantor Urusan Agama Kota Gaza.

"Kita sudah akad pada tanggal 17 Agustus kemarin di KUA setempat," ujar Husein di Gaza saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Senin (18/8/2014).

Husein yang merupakan relawan pesantren Al-Fatah yang tergabung dalam Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu menjelaskan akad nikahnya berlangsung secara sederhana, dan dihadiri oleh ayah sang mempelai wanita.



Sedangkan Husien ditemani enam anggota MER-C. Di antaranya Ketua MER-C cabang Gaza, Muqarrabin Al-Fikri, Reza Ardila, Lutfhi, dan Nur Ikhwan Abadi.

"Istri ditemani ayahnya, karena sesuai peraturan di sana, pernikahan wanita hanya didampingi sang ayah. Saya ditemani enam teman relawan," ungkap Husein.

Husein berharap, selain menjalankan ibadah, pernikahannya bisa menjadi perekat hubungan antara Indonesia dan Palestina. Dia berharap keluarga barunya itu sakinah mawadah warrahmah atau tenang, damai, penuh rasa sayang dan cinta.

"Semoga pernikahan kami diberkahi dan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung saya, baik secara moril atau pun materil," ujar Husein.

Sementara Jinan Ar-Raqb, sang istri, mengungkapkan kebahagiannya atas berlangsungnya pernikahan dengan Husein.

"Saya sangat bahagia atas pernikahan ini, dan semoga Allah memberkahi kami berdua. Semoga pernikahan kami menjadi awal kemenangan Palestina dari penjajahan Israel," ujar Jinan, seperti dimuat Mi'raj News.

Hamas dan Israel saat ini tengah menjalani gencatan senjata sejak pekan lalu. Kesepakatan damai sejenak ini berakhir pada Selasa 19 Agustus pukul 00.00 WIB. Israel mulai melancarkan serangan "Protective Edge Operation" sejak 8 Juli lalu. AKibatnya lebih dari 2.000 warga Gaza meninggal dunia, sedangkan sekitar 64 orang Israel tewas. (Ein)

Kisah Cinta Pria Indonesia dengan Gadis Gaza Saat Serangan Israel

Pria Indonesia bernama Muhammad Husein menemukan cintanya di tanah Palestina. Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu menikahi seorang gadis yang merupakan warga asli Gaza, Jinan Ar-Raqb, di tengah konflik antara Palestina dengan Israel.

Pernikahan dilangsungkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Gaza pada Minggu 17 Agustus 2014, saat Hamas dan Israel menjalani kesepakatan gencatan senjata. Juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Republik Indonesia (RI).

"Semoga pernikahan kami diberkahi dan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung saya, baik secara moril atau pun materil," ujar Husein di Gaza saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Husein (26 tahun) menceritakan pertemuan dengan Jinan (18) pertama kali terjadi di rumah ayah sang istri, di Khan Younis, selatan Gaza. Warga negara Indonesia (WNI) yang juga mahasiswa Islamic University of Gaza itu kebetulan sahabat ayah Jinan. Bapak Jinan merupakan pegawai di kampus tempat Husein kuliah.

"Perkenalan 2 setengah tahun lalu (Januari 2012). Bapaknya dia teman saya, seorang staf admnisitrasi kampus tempat saya kuliah," ujar Husein.

Lelaki yang juga bekerja sebagai kontributor salah satu televisi swasta di Indonesia itu mengaku baru bertemu Jinan sebanyak empat kali. Dia melamar gadis yang baru lulus sekolah menengah atas itu pada pertemuan kedua di tengah agresi militer Israel ke Gaza.

"Lamarannya setengah bulan lalu (awal Agustus). Itu pada pertemuan yang kedua kalinya. Baru kemudian bertemu lagi dua kali sebelum akad nikah," jelas Husein.

Hingga pada akhirnya Husein dan Jinan mengikrarkan janji suci perkawinan pada 17 Agustus 2014. Namun demikian, Husein mengaku dirinya belum bisa tinggal satu rumah dengan Jinan.

Menurut tradisi penduduk setempat, kata Husein, seorang suami istri baru bisa tinggal satu atap apabila sudah melangsungkan pernikahan resepsi pernikahan. Karenanya, pemuda Indonesia itu berharap bisa menjalankan resepsi bulan depan, sesuai yang direncanakan tanpa hambatan, termasuk ancaman gempuran Israel.

"Ini kebetulan sedang gencatan senjata (Hamas dan Israel). Jadi kita bisa akad nikah. Semoga nanti sudah damai lagi," ujar Husein.

Semoga Menjadi Keluarga Sakinah, Mawadah, Warohmah..Amiin.

Simak Bukti Video Laporan Akad Pernikahan Mereka Disini ~>> http://www.youtube.com/watch?v=_ICrqODaMOk



Like And Share !





Sumber :
Liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar