Biasanya Jokowi Effect menyebabkan rupiah menguat, dan ini yang sering dibangga-banggakan oleh para Jokowers. Sekarang, tiba-tiba rupiah melemah. Hmmm..??
=======================================================================
Rupiah Tembus Rp12.000 karena Tekanan Dolar AS
Kamis, 18 September 2014 08:59 wib | Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
JAKARTA - Tekanan dolar Amerika Serikat (AS) terus meningkat, mengakibatkan Rupiah menembus level psikologis Rp12.000 per USD. Rupiah menguat, lantaran dolar mencetak level tertinggi empat tahunan, pasca-pengumuman kebijakan oleh the Federal Reserve.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (18/7/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 52,90 poin atau 0,44 persen menjadi Rp12.022 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp12.017-Rp12.040 per USD.
Dolar AS ditutup ke level penutupan tertinggi dalam empat tahun dibandingkan beberapa mata uang utama, setelah para pejabat di the Federal Reserve menaikkan perkiraan target mereka.
The Federal Open Market Committee mempertahankan komitmen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "sampai waktunya" setelah program pembelian obligasi dalam stimulus pelonggaran kuantitatif. The Fed melihat, peningkatan tenaga kerja masih kurang kuat untuk menaikkan suku bunga.
Para pembuat kebijakan akan memangkas pembelian obligasi bulanan sampai USD15 miliar, secara berturut-turut dengan penurunan sebesar USD10 miliar per bulan. Kenaikan suku bunga akan menjadi yang pertama sejak 2006, setelah ditahan nol persen hingga 0,25 persen sejak Desember 2008. (mrt)
Ternyata kebusukan satu persatu akan terbongkar
Selamatkan Indonesia !
Sumber :
Okezone.com
=======================================================================
Rupiah Tembus Rp12.000 karena Tekanan Dolar AS
Kamis, 18 September 2014 08:59 wib | Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
JAKARTA - Tekanan dolar Amerika Serikat (AS) terus meningkat, mengakibatkan Rupiah menembus level psikologis Rp12.000 per USD. Rupiah menguat, lantaran dolar mencetak level tertinggi empat tahunan, pasca-pengumuman kebijakan oleh the Federal Reserve.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (18/7/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 52,90 poin atau 0,44 persen menjadi Rp12.022 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp12.017-Rp12.040 per USD.
Dolar AS ditutup ke level penutupan tertinggi dalam empat tahun dibandingkan beberapa mata uang utama, setelah para pejabat di the Federal Reserve menaikkan perkiraan target mereka.
The Federal Open Market Committee mempertahankan komitmen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "sampai waktunya" setelah program pembelian obligasi dalam stimulus pelonggaran kuantitatif. The Fed melihat, peningkatan tenaga kerja masih kurang kuat untuk menaikkan suku bunga.
Para pembuat kebijakan akan memangkas pembelian obligasi bulanan sampai USD15 miliar, secara berturut-turut dengan penurunan sebesar USD10 miliar per bulan. Kenaikan suku bunga akan menjadi yang pertama sejak 2006, setelah ditahan nol persen hingga 0,25 persen sejak Desember 2008. (mrt)
Ternyata kebusukan satu persatu akan terbongkar
Selamatkan Indonesia !
Like & Share !
Sumber :
Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar