"Saya juga jelaskan apa salah saya ini? Fakta yang sudah dilakukan apa? Kan cuma bendera tauhid yang ada kalimat lailahaillah-nya dan ini juga titipan. Aturannya pasal apa bawa bendera tauhid bisa ditangkap? Polisi jangan lebay, harusnya orang-orang PKI itu yang ditangkap, kenapa itu gerakan PKI yang sudah jelas ada aturan pelarangannya dibiarkan?," kata Haji Chep kepada aparat.
Jakarta (SI Online) - Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (GARIS) Haji Chep Hernawan ditangkap Densus 88 dan aparat TNI di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa sore (12/8/2014). Saat itu, Chep dan rombongannya dalam perjalanan pulang ke Cianjur setelah menjenguk Ustaz abu Bakar Baasyir di LP Nusa Kambangan.
Keenam rekan Haji Chep yang juga turut ditangkap yakni Dani Rahdani (30), Ludy Burdah Muslim (30), Aeb Lukman Nulhakim (30). Syaiful Bahri (39), Didin Samsudin (44), dan Ade Saefullah.
Polisi menemukan atribut ISIS di mobil Toyota Land Cruise warna perak (silver) berpelat nomor D-6-CC yang ditumpangi mereka berupa dua lembar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid, lima topi, empat kaos, satu buah pin, dan tiga lembar sebo (penutup muka).
Kepada Suara Islam Online, Rabu (13/8/2014) Haji Chep menceritakan kronologi penangkapan dirinya. Aktivis Islam yang malang melintang dalam dunia pergerakan ini mengaku dirinya membesuk Ustaz Abu Bakar Baasyir di Lapas Nusa Kambangan. Sementara temannya yang lain membesuk Ustaz Aman Abdurrahman.
"Pulangnya kami dititipi oleh Aman sebuah bendera, kaos, dan topi yang belambangkan tauhid yang mirip dengan logo ISIS. Aman minta barang-barang tersebut dibawakan untuk keluarganya," ungkap Haji Chep.
Naas, saat berada di jalan rombongan itu dicegat dua mobil Densus dan TNI. Kemudia mereka membawa rombongan itu ke Mapolres Cilacap. "Saat diinterogasi kami bilang barang tersebut titipan Aman Abdurrahman," katanya.
Haji Chep juga mengaku protes atas perlakuan aparat yang disebutnya lebay (terlalu berlebihan) itu.
"Saya juga jelaskan apa salah saya ini? Fakta yang sudah dilakukan apa? Kan cuma bendera tauhid yang ada kalimat lailahaillah-nya dan ini juga titipan. Aturannya pasal apa bawa bendera tauhid bisa ditangkap? Polisi jangan lebay, harusnya orang-orang PKI itu yang ditangkap, kenapa itu gerakan PKI yang sudah jelas ada aturan pelarangannya dibiarkan?," kata Haji Chep kepada aparat.
Saat ditanya soal ISIS Indonesia, Haji Chep menjawab bila ISIS di Indonesia berbeda dengan ISIS di luar negeri. Di Indonesia, kata Haji Chep, yang ada cuma simpatisan ISIS dan belum ada organisasinya.
"Saya sudah berbuat baik dengan mengumpulkan aktivis-aktivis mujahidin agar menyamakan pemikiran dakwah di Indonesia. Ini tidak boleh dengan kekerasan apalagi bom," jelasnya.
Haji Chep dengan tegas menolak bila disebut sebagai Presiden ISIS. Alasannya bila disebut presiden harus memiliki kabinet, wilayah dan lainnya.
Pengusaha sukses itu juga menolak bila bendera tauhid yang ia bawa dijadikan sebagai bukti. Ia menilai hal itu sebagai grand design orang-orang kafir melalui medinya yang memaksa supaya umat Islam benci bendera tauhid yang disitu bertuliskan kalimat lailahaillah hanya gara-gara dihubungkan dengan ISIS.
"Di beberapa tempat saking takutnya, gambar kalimat tauhid yang ada di tembok-tembok itu dihapus," ungkapnya.
Waspdalah pada konspirasi para tentara salibis berkedok anti terror yang akan menangkapi para ustadz sholeh ternama di negara indonesia ini
Karena kaum nasrani dan yahudi tidak akan pernah puas terhadap islam sehingga kalian mengikuti kehendak kepercayaan mereka.
Baca Juga Konspirasi Orang Kafir Itu Bernama ISIS Di Link ini ~>>
http://statusindo.blogspot.com/2014/08/proyek-baru-orang-kafir-itu-bernama-isis.html
Like And Share !
Sumber :
http://www.suara-islam.com/read/index/11626/Ditangkap-Densus-88--Haji-Chep---Kami-Dititipi-Barang-Aman-Abdurrahman
Keenam rekan Haji Chep yang juga turut ditangkap yakni Dani Rahdani (30), Ludy Burdah Muslim (30), Aeb Lukman Nulhakim (30). Syaiful Bahri (39), Didin Samsudin (44), dan Ade Saefullah.
Polisi menemukan atribut ISIS di mobil Toyota Land Cruise warna perak (silver) berpelat nomor D-6-CC yang ditumpangi mereka berupa dua lembar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid, lima topi, empat kaos, satu buah pin, dan tiga lembar sebo (penutup muka).
Kepada Suara Islam Online, Rabu (13/8/2014) Haji Chep menceritakan kronologi penangkapan dirinya. Aktivis Islam yang malang melintang dalam dunia pergerakan ini mengaku dirinya membesuk Ustaz Abu Bakar Baasyir di Lapas Nusa Kambangan. Sementara temannya yang lain membesuk Ustaz Aman Abdurrahman.
"Pulangnya kami dititipi oleh Aman sebuah bendera, kaos, dan topi yang belambangkan tauhid yang mirip dengan logo ISIS. Aman minta barang-barang tersebut dibawakan untuk keluarganya," ungkap Haji Chep.
Naas, saat berada di jalan rombongan itu dicegat dua mobil Densus dan TNI. Kemudia mereka membawa rombongan itu ke Mapolres Cilacap. "Saat diinterogasi kami bilang barang tersebut titipan Aman Abdurrahman," katanya.
Haji Chep juga mengaku protes atas perlakuan aparat yang disebutnya lebay (terlalu berlebihan) itu.
"Saya juga jelaskan apa salah saya ini? Fakta yang sudah dilakukan apa? Kan cuma bendera tauhid yang ada kalimat lailahaillah-nya dan ini juga titipan. Aturannya pasal apa bawa bendera tauhid bisa ditangkap? Polisi jangan lebay, harusnya orang-orang PKI itu yang ditangkap, kenapa itu gerakan PKI yang sudah jelas ada aturan pelarangannya dibiarkan?," kata Haji Chep kepada aparat.
Saat ditanya soal ISIS Indonesia, Haji Chep menjawab bila ISIS di Indonesia berbeda dengan ISIS di luar negeri. Di Indonesia, kata Haji Chep, yang ada cuma simpatisan ISIS dan belum ada organisasinya.
"Saya sudah berbuat baik dengan mengumpulkan aktivis-aktivis mujahidin agar menyamakan pemikiran dakwah di Indonesia. Ini tidak boleh dengan kekerasan apalagi bom," jelasnya.
Haji Chep dengan tegas menolak bila disebut sebagai Presiden ISIS. Alasannya bila disebut presiden harus memiliki kabinet, wilayah dan lainnya.
Pengusaha sukses itu juga menolak bila bendera tauhid yang ia bawa dijadikan sebagai bukti. Ia menilai hal itu sebagai grand design orang-orang kafir melalui medinya yang memaksa supaya umat Islam benci bendera tauhid yang disitu bertuliskan kalimat lailahaillah hanya gara-gara dihubungkan dengan ISIS.
"Di beberapa tempat saking takutnya, gambar kalimat tauhid yang ada di tembok-tembok itu dihapus," ungkapnya.
Waspdalah pada konspirasi para tentara salibis berkedok anti terror yang akan menangkapi para ustadz sholeh ternama di negara indonesia ini
Karena kaum nasrani dan yahudi tidak akan pernah puas terhadap islam sehingga kalian mengikuti kehendak kepercayaan mereka.
Baca Juga Konspirasi Orang Kafir Itu Bernama ISIS Di Link ini ~>>
http://statusindo.blogspot.com/2014/08/proyek-baru-orang-kafir-itu-bernama-isis.html
Like And Share !
Sumber :
http://www.suara-islam.com/read/index/11626/Ditangkap-Densus-88--Haji-Chep---Kami-Dititipi-Barang-Aman-Abdurrahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar