Istri Munir Sebut Jokowi Tidak Punya Niat Baik
"Dengan pengangkatan itu saya pikir Jokowi tak punya niat baik."
Suciwati, istri korban pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir, menyayangkan keputusan presiden terpilih Joko Widodo menunjuk mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, menjadi salah satu penasihatnya. Hendro diminta jadi penasihat urusan intelijen untuk kantor transisi yang dibentuk Joko.
"Dengan pengangkatan Hendropriyono itu (Penasehat Presiden Terpilih) saya pikir Jokowi tidak punya niat baik," kata Suciwati dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat 15 Agustus 2014.
Menurutnya, Jokowi tidak konsisten untuk membangun pemerintahan yang bersih. Sebab masih orang-orang yang diduga kuat terlibat kasus pelanggaran HAM, seperti halnya Hendro.
"Padahal sejak awal Jokowi telah menyatakan janji-janji akan mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM. Tetapi hal itu dia khianati," katanya.
Suci menambahkan, sebagai presiden baru terpilih yang akan memimpin RI, tidak sepantasnya melibatkan Hendro. Apalagi, Joko tak peduli kritikan elemen masyarakat seperti Kontras yang menyebutkan bahwa Hendro adalah purnawirawan jenderal yang terlibat kasus pembunuhan Munir.
"Harusnya sebagai presiden (terpilih) dia tidak perlu mengeluarkan statemen seperti itu. Seharusnya sebagai presiden nanti Jokowi mendorong dan mengusut kasus HAM itu. Kalau tidak, Jokowi sama saja dengan jenderal-jenderal (pelanggar HAM) itu," tegasnya.
Para purnawirawan jenderal terlibat kasus pelanggaran HAM yang dia maksud di antaranya adalah, AM Hendropriyono, Wiranto, Prabowo dan lainnya. "Jenderal-jenderal ini memalukan," kata Suci.
Ia menambahkan, para pensiunan TNI yang diduga terlibat kasus pelanggaran HAM itu seharusnya bertanggung jawab dengan menjelaskan kepada Kejaksaan Agung dan Komnas HAM. Bukan malah mengklarifikasi dengan menjelaskan ke media massa.
"Saya ngomong seperti ini bukan karena saya ingin merongrong mereka. Tetapi karena ingin negara ini lebih baik dan bersih dari orang-orang pelanggar HAM. Kalau ingin negara ini lebih baik, jangan melibatkan orang-orang bermasalah seperti itu," tuturnya. (adi)
Suciwati sebut Jokowi tak konsisten usut pelanggaran HAM
Suciwati sebut Jokowi tak konsisten usut pelanggaran HAM
Pagi ini istri almarhum Munir , Suciwati kembali mengkritik keras keputusan yang diambil Jokowi soal pengangkatanHendropriyono sebagai penasihat Rumah Transisi. Suciwati menyampaikan kritikannya itu melalui akun twitternya, @SuciwatiMunir.
"Pagi pak @jokowi_do2 @Pak_JK pernyataan anda unt membuktikan Hendropyriono pel.ham rasanya tidak tepat diberikan kpd kami. Terdengar difen#," tulis Suciwati dalam akun twitter yang dikutip merdeka.com, Sabtu (16/8).
Menurut Suciwati, pernyataan Jokowi dan JK yang meminta dirinya untuk membuktikan bahwa Hendropriyono pelanggar HAM adalah bentuk sebuah pembelaan diri. Menurutnya, seharunya Jokowi danJK yang akan menjadi presiden yang membuktikan dugaan tersebut.
"Kalau anda presidennya @jokowi_do2 yah anda punya kewajiban membawa itu ke pengadilan ham unt membuktikannya.Bukan difen# @Pak_JK," tulis Suciwati.
Suciwati menyebut jika pengangkatan Hendropriyono menjadi penasihat tim transisi menunjukkan bahwa Jokowi tidak konsisten dengan pengungkapan kasus pelanggaran HAM. Suciwati pun menyayangkan langkah Jokowitersebut.
"Kalau anda konsisten dg visi misi penegakan ham n mengadili pel.ham langkah awal anda Tidak mengangkat org bermasalah dg Ham @jokowi_do2. Menunjukkan niat baik dg tdk mengangkat pel.ham itu langkah awal positif unt Ind bersih dari pelanggar ham @jokowi_do2 @Pak_JK," tulis Suciwati.
Sebelumnya, mantan kepala BIN Hendropriyono mengaku telah ditunjuk menjadi salah satu penasihat di Rumah Transisi pemerintahan Jokowi-JK. Hendro pun mengaku siap untuk memberikan nasihat terkait informasi intelijen. Penunjukan ini sontak menuai protes karena latar belakang Hendropriyono yang diduga punya kaitan dengan kasus pelanggaran HAM, termasuk dalam kasus meninggalnya Munir .
Perlawanan Terhadap Hendropiyono Si Pelanggar HAM Sebenarnya !
"Pagi @jokowi_do2 @Pak_JK kami sudah 8 tahun berdiri aksi diam Kamisan di depan istana untuk mencari keadilan kenapa pelakunya anda angkat jadi penasehat?"
Itu kicauan perempuan aktivis penegakan hak asasi manusia, Suciwati, di twitter tadi pagi. Istri dari tokoh anti pelanggaran HAM, Munir Said Thalib, itu kembali dikecewakan oleh permainan politik.
Kekecewaan Suciwati terhadap Joko Widodo dan Jusuf Kalla "meluap" setelah mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M Hendropriyono, diputuskan sebagai salah satu penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, yang salah satu tugasnya membuat proyeksi susunan kabinet.
"Apakah Anda tidak cukup pede (percaya diri) untuk menjadi presiden dan wapres jika tidak bersama pelaku pelanggar HAM?Apakah agenda HAM selalau dikorbankan untuk kpentingan yang sesaat sementara ini adalah hal yang paling mendasar?" tulis Suciwati beberapa hari lalu.
Wajar jika Suciwati tajam menyindir. Selain terlibat dalam kasus pelanggaran HAM Peristiwa Talangsari di Lampung di tahun 1989, Hendropriyono pun diduga kuat merupakan salah satu aktor utama dalam kasus pembunuhan suaminya pada tahun 2004.
Like And Share !
Sumber :
Merdeka.com
Suararakyat.com
Viva.co.id
"Pagi pak @jokowi_do2 @Pak_JK pernyataan anda unt membuktikan Hendropyriono pel.ham rasanya tidak tepat diberikan kpd kami. Terdengar difen#," tulis Suciwati dalam akun twitter yang dikutip merdeka.com, Sabtu (16/8).
Menurut Suciwati, pernyataan Jokowi dan JK yang meminta dirinya untuk membuktikan bahwa Hendropriyono pelanggar HAM adalah bentuk sebuah pembelaan diri. Menurutnya, seharunya Jokowi danJK yang akan menjadi presiden yang membuktikan dugaan tersebut.
"Kalau anda presidennya @jokowi_do2 yah anda punya kewajiban membawa itu ke pengadilan ham unt membuktikannya.Bukan difen# @Pak_JK," tulis Suciwati.
Suciwati menyebut jika pengangkatan Hendropriyono menjadi penasihat tim transisi menunjukkan bahwa Jokowi tidak konsisten dengan pengungkapan kasus pelanggaran HAM. Suciwati pun menyayangkan langkah Jokowitersebut.
"Kalau anda konsisten dg visi misi penegakan ham n mengadili pel.ham langkah awal anda Tidak mengangkat org bermasalah dg Ham @jokowi_do2. Menunjukkan niat baik dg tdk mengangkat pel.ham itu langkah awal positif unt Ind bersih dari pelanggar ham @jokowi_do2 @Pak_JK," tulis Suciwati.
Sebelumnya, mantan kepala BIN Hendropriyono mengaku telah ditunjuk menjadi salah satu penasihat di Rumah Transisi pemerintahan Jokowi-JK. Hendro pun mengaku siap untuk memberikan nasihat terkait informasi intelijen. Penunjukan ini sontak menuai protes karena latar belakang Hendropriyono yang diduga punya kaitan dengan kasus pelanggaran HAM, termasuk dalam kasus meninggalnya Munir .
Perlawanan Terhadap Hendropiyono Si Pelanggar HAM Sebenarnya !
"Pagi @jokowi_do2 @Pak_JK kami sudah 8 tahun berdiri aksi diam Kamisan di depan istana untuk mencari keadilan kenapa pelakunya anda angkat jadi penasehat?"
Itu kicauan perempuan aktivis penegakan hak asasi manusia, Suciwati, di twitter tadi pagi. Istri dari tokoh anti pelanggaran HAM, Munir Said Thalib, itu kembali dikecewakan oleh permainan politik.
Kekecewaan Suciwati terhadap Joko Widodo dan Jusuf Kalla "meluap" setelah mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M Hendropriyono, diputuskan sebagai salah satu penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, yang salah satu tugasnya membuat proyeksi susunan kabinet.
"Apakah Anda tidak cukup pede (percaya diri) untuk menjadi presiden dan wapres jika tidak bersama pelaku pelanggar HAM?Apakah agenda HAM selalau dikorbankan untuk kpentingan yang sesaat sementara ini adalah hal yang paling mendasar?" tulis Suciwati beberapa hari lalu.
Wajar jika Suciwati tajam menyindir. Selain terlibat dalam kasus pelanggaran HAM Peristiwa Talangsari di Lampung di tahun 1989, Hendropriyono pun diduga kuat merupakan salah satu aktor utama dalam kasus pembunuhan suaminya pada tahun 2004.
Like And Share !
Sumber :
Merdeka.com
Suararakyat.com
Viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar